STUDI PEMETAAN PERILAKU (BEHAVIORAL MAPPING) PEJALAN KAKI PADA PEDESTRIAN ALUN-ALUN KOTA LAMONGAN

Hammam Rofiqi Agustapraja
Dosen Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas Islam Lamongan
email : hammam.ra@gmail.com


Abstract 

Aloon-aloon of Lamongan area is the area that became the center of the crowd in Lamongan. This area is very strategic because it can be reached by all walks of life from various parts of the city. Pedestrian in Aloon-aloon of Lamongan experienced a change of function at night that is as a center of street hawkers, thus making pedestrian rights become reduced. The existence of various kinds of problems make the function of the pedestrian and the convenience of pedestrian activity is not running properly. from this research is to know the pattern of pedestrian behavior in Area of Aloon-Aloon of Lamongan based on existing rules and regulations. Data analysis uses qualitative analysis which is used to explain the result of survey which conducted in Area of Aloon-aloon of Lamongan about public response to pedestrian. The results of this study are expected to provide future input on the development of pedestrian both in terms of function and comfort so that the pedestrian line functions properly as an open space that should be used for pedestrian activity so that the creation of comfort for users, and impact on the image of a pedestrian-friendly City. 

Keywords: Pedestrian, Function, Convenience

1. PENDAHULUAN 

Ruang publik adalah ruang luar yang digunakan untuk kegiatan penduduk kota sehari-hari. Menurut Hakim (1987) dalam Listianto (2006), fungsi ruang publik bagi pejalan kaki antara lain untuk bergerak dari satu bangunan ke bangunan yang lain, dari banguanan ke open space yang ada atau sebaliknya, atau dari satu tempat ke tempat yang lainnya di sudut kawasan ruang publik. 
Menurut Yeang (1986) dalam Listianto (2006), ruang terbuka kota berfungsi sebagai tempat aktivitas manusia, sebagai ruang transisi untuk bergerak dari bangunan satu kebangunan yang lain atau dari satu tempat ke tempat yang lain. Ruang terbuka kota juga berfungsi sebagai tempat interaksi social masyarakat kota dan lain-lain. Interaksi ini tidak dapat terjadi pada orang-orang yang berada di dalam kendaraan bermotor tetapi pada pejalan kaki. Denyut kehidupan kota dan vitalitas kota terlihat dari adanya aktifitas pejalan kaki di ruang kota. 
Berjalan kaki merupakan bagian dari system transportasi atau system penghubung kota (linkage system) yang cukup penting. Karena dengan berjalan kaki dapat dapat mencapai semua sudut kota yang tidak dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor. Menurut Sirvani (1985), jalur pejalan kaki merupakan elemen penting perancangan kota. Ruang pejalan kaki dalam konteks kota dapat berperan untuk menciptakan lingkungan manusiawi. Pejalan kaki adalah orang yang bergerak dalam satu ruang dengan berjalan kaki. Semua orang adalah pejalan kaki, bahkan pengendara kendaraan bermotor pun termasuk pejalan kaki untuk dapat berpindah dari kendaraan lainnya, untuk menuju ke tempat lain atau sebaliknya. Penelitian ini diharapkan memilik tujuan untuk mengetahui pola perilaku pejalan kaki di kawasan Kawasan Alun-alun Kota Lamongan dalam menggunakan jalur pedestrian untuk aktifitas.

Komentar